Prestasi
PERLOMBAAN
Artikel
28 Okt 2025
BLITAR – Suara sirine mobil polisi biasanya membawa kesan tegang. Namun, pada pekan ketiga Oktober 2025, suara itu seolah tergantikan oleh sorak-sorai pelajar, deru nafas di lapangan, dan gemerisik kertas soal di aula. Polres Blitar tak hanya hadir dengan seragam khaki, tetapi juga dengan bola voli, futsal, dan soal-soal cerdas cermat. Inilah “Lomba Kamtibmas Pelajar”, sebuah terobosan untuk mendekatkan diri pada generasi muda, menciptakan cooling system di tengah hiruk-pikuk dinamika remaja.
Di antara puluhan sekolah yang berpartisipasi, ada satu nama yang konsisten mengisi daftar peserta: SMKN 1 Kademangan. Sekolah yang kerap kali berada di bawah bayang-bayang sekolah “favorit” negeri ini, datang bukan sekadar untuk ikut serta. Mereka datang dengan satu tekad: membuktikan bahwa keamanan dan ketertiban (kamtibmas) bukan hanya urusan petugas, melainkan bisa diciptakan melalui semangat kolaborasi dan sportivitas.
Konflik pertama yang mereka hadapi adalah waktu. Persiapan yang singkat, hanya hitungan hari setelah surat resmi dari Polres Blitar dikeluarkan pada 16 Oktober. Sementara itu, tumpukan tugas praktek kejuruan dan teori sudah menunggu. Bagaimana membagi waktu antara menyiapkan tim futsal, mengasah strategi basket, dan yang paling menantang: mempersiapkan tim cerdas cermat dengan materi yang tidak biasa seperti “Sejarah POLRI” dan “Fungsi-Fungsi Kepolisian”.
“Ini seperti mengejar dua matahari,” kira-kira begitulah pergulatan batin pembina OSIS. Apakah fokus pada satu lomba saja? Atau membagi energi dan risiko gagal di semua lomba? Pilihan sulit itu akhirnya dijawab dengan keberanian. Mereka memutuskan untuk maju di tiga front: Basket, Futsal, dan Cerdas Cermat.
Senin, 20 Oktober 2025, menjadi hari ujian. Pagi buta, tim voli sudah bertolak ke Gor Tawangsari. Sementara di tempat lain, tim basket bersiap di Lapangan SMPN 2 Sutojayan. Namun, tantangan terberat ada di Aula Tantya Sudiroyati, Polres Blitar. Di sinilah tim Cerdas Cermat SMKN 1 Kademangan duduk, dengan seragam lengkap, berhadapan dengan soal-soal yang menguji wawasan kebangsaan dan kepolisian mereka.
Sementara itu, di Lapangan Futsal Al Jabar, keesokan harinya, tim futsal berjuang dengan keringat dan taktik. Setiap tendangan, setiap penyelamatan, bukan hanya untuk gol, tapi untuk nama sekolah yang sering dipandang sebelah mata. Begitu pula dengan tim basket, yang harus bertanding dua hari beruntun demi memperebutkan tempat di final.
Hasilnya? Sebuah prestasi yang membuktikan bahwa kerja keras dan strategi yang tepat tidak pernah mengkhianati.
· Juara 1 Cerdas Cermat – Mengalahkan sekolah-sekolah favorit, mereka membuktikan bahwa siswa SMK tidak hanya terampil tangan, tetapi juga cerdas otak.

· Juara II Futsal – Prestasi gemilang di tengah persaingan ketat 15 tim.

· Juara III Basket – Menutup perjuangan dengan manis di atas podium.

Prestasi ini bukan sekadar piala dan piagam. Ini adalah sebuah ‘perubahan’. Perubahan citra, tidak hanya bagi sekolah, tetapi juga dalam narasi hubungan antara polisi dan pelajar. Polisi tidak lagi dilihat sebagai sosok yang menakutkan, tetapi sebagai mitra yang memfasilitasi bakat dan potensi generasi muda.
Kisah SMKN 1 Kademangan dalam Lomba Kamtibmas ini meninggalkan kesan mendalam. Mereka adalah bukti nyata bahwa upaya menciptakan Blitar yang aman dan damai (Kamtibmas) tidak selalu melalui operasi dan razia. Terkadang, ia lahir dari semangat sportivitas di lapangan, ketajaman pikiran di ruang aula, dan kebanggaan yang tumbuh dari prestasi.
Mereka pulang bukan hanya membawa piala, tetapi sebuah ‘makna’: bahwa setiap pelajar adalah agen penjaga kamtibmas. Dan SMKN 1 Kademangan, dengan segala prestasinya, telah menjadi inspirasi—sebuah sekolah dari Kec. Kademangan, Kab Blitar yang menunjukkan bahwa kontribusi pada perdamaian dimulai dari hati yang sportif, pikiran yang cerdas, dan semangat pantang menyerah. Pada akhirnya, kamtibmas yang damai di Blitar dirajut juga oleh para pelajar yang bangga akan sekolahnya dan cinta akan kabupatennya.




